Saling Menyapa Yuks^^

Quotes

MEMBACA untuk BELAJAR
"let's read & learn in here"

Sabtu, 17 Desember 2011

PEMBENTUKAN HARGA DIRI SESEORANG

Pendapat Klass dan Hodge (1978) mengemukakan bahwa harga diri adalah hasil evaluasi yang dibuat dan dipertahankan oleh individu, yang diperoleh dari hasil interaksi individu dengan lingkungan, serta penerimaan penghargaan, dan perlakuan orang lain terhadap individu tersebut. Pada saat melakukan evaluasi diri, individu akan melihat dan menyadari konsep-konsep dasar dirinya yang menyangkut pikiran-pikiran, pendapat, kesadaran mengenai siapa dan bagaimana dirinya, serta kemampuan membandingkan keadaan diri saat itu dengan bayangan diri ideal yang berkembang dalam pikirannya. Menurut Darajat (1980) menyebutkan bahwa

LANDASAN TEORITIS, EMPIRIS, DAN FILOSOFIS PEMBINAAN ANAK BERBAKAT

1.      LANDASAN TEORITIS
a.       Pengertian anak berbakat
Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985). Menurut Soeparwoto (2005) menyebutkan bahwa Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kitano dan Kirby (1985) menyatakan bahwa anak berbakat adalah individu yang memiliki kemampuan potensial dan aktual di bidang akademik tertentu seperti sains, matematika, ilmu pengetahuan sosial, dan humaniora. Keunggulan bidang akademik yang ditunjukkan dapat juga hanya satu bidang atau dua bidang, bahkan dapat juga semua bidang. Anak bebakat adalah seseorang yang mempunyai potensi untuk memperlihatkan suatu tingkat

Terapi Air Putih untuk Kesehatan

"Tepat waktu minum air putih akan memaksimalkan efektivitas pada tubuh manusia" :

Meminum dua gelas air putih setelah bangun tidur akan membantu mengaktifkan organ-organ internal tubuh.

VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN


A.    Pengertian Variabel
                  Variabel adalah suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Ada dua cara untuk memberikan definisi terhadap variabel yaitu:
1.      Definisi konstitutif yaitu suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstrak dengan menggunakan suatu konstrak yang lain
2.      Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberiakn oleh suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut.
   Sedangkan menurut Kerlinger, variable adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai atau dengan kata lain  bahwa variable adalah sesuatu yang bervariasi. Menurut Suharsimi , variable merupakan gejala yang bervariasi seperti  jenis kelamin dan berat badan. Menurut Sugiyono variable adalah fokus peneliti untuk diamati,dimana variable itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Selain itu variable merupakan symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan nilai yang berupa angka.

PERMASALAHAN UNTUK PENELITIAN

A.    Hakekat Permasalahan
Masalah dapat dikatakan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang sebenarnya terjadi (ada perbedaan antara harapan dan kenyataan). Ada 3 keadaan yang dapat memunculkan suatu masalah yaitu: bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita, bila ada sesuatu hal yang bertentangan, bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian. Tidak semua masalah perlu dilakukan pemecahan melalui sebuah penelitian, karena dimungkinkan cukup dipecahkan secara sederhana. Ada beberapa ciri masalah yang harus diperhatikan, baik dilihat dari segi isi (content) dari rumusan masalah, ataupun dari segi kondisi penunjang yang diperlukan dalam pemecahan masalah yang dipilih. Ciri-ciri masalah yang baik adalah
1.      Masalah harus ada nilai penelitian
Masalah untuk penelitian tidak dipilih secara asal. Masalah harus memiliki isi yang mempunyai nilai penelitian yaitu mempunyai kegunaan tertentu serta dapat digunakan untuk suatu keperluan. Dalam memilih masalah, maka masalah akan mempunyai nilai penelitian jika hal-hal berikut diperhatikan:
a.       Masalah haruslah memiliki keaslian
Masalah yang dipilih haruslah mengenai hal-hal yang up to date dan baru. Masalah haruslah mengenai pertanyaan-pertanyaan yang signifikan, dimana hal tersebut kurang memperoleh perhatian di masa lampau. Jika hal-hal yang lama yang ingin dibuat menjadi masalah ilmiah, maka ini dapat diperkenankan jika hal tersebut ingin dihubungkan dengan teknik, atau percobaan atau teori baru, sehingga topik-topik lama menjadi lebih dihargai.  

Sabtu, 10 Desember 2011

MARS MAHASISWA

Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

KEWAJIBAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


إِKetahuilah, bahwa kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah  dan Rasul-Nya adalah kewajiban dalam memenuhi hak orangtua. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:
“Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua. (An-Nisa: 36)
Di dalam ayat lainnya, Allah berfirman:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah-payah (pula).” (Al-Ahqaf: 15)
Semakna dengan ayat tersebut Allah berfirman:
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.” (Luqman: 14)
Pada dua ayat tersebut Allah  menjelaskan betapa pentingnya kewajiban berbakti kepada orangtua dengan menggambarkan betapa besarnya pengorbanan dan jasa orangtua terutama ibu kepada anaknya. Maka sudah semestinya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya, karena orang yang berakal tentu tidak akan melupakan kebaikan orang lain terhadapnya apalagi membalas kebaikannya dengan menyakitinya. Maka, apakah layak bagi seorang anak untuk melupakan kebaikan orangtuanya sehingga tidak berbuat baik kepadanya? Begitu pula, tentu lebih tidak pantas lagi bagi seorang anak untuk menyakiti orangtuanya yang telah terus-menerus berbuat baik kepadanya dengan mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar bahkan hingga mempertaruhkan nyawanya.

MOTIVASI & BENTUK MOTIVASI BELAJAR

A.    Motivasi

Menurut (Ngalim Purwanto 2002:71) Motivasi adalah pendorongan atau suatu usaha yang disadari untuk memepengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu. Dari pengertian itu mengandung tiga alasan penting yaitu sebagai berikut:
a.       Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri individu. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi didalam system neurophysiological yang penampilannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b.      Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan.
c.       Motivasi akan dirangsang adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan respon dari suatu afeksi yakni tujuan.

Jumat, 09 Desember 2011

TEORI HUMANISTIK DARI CARL RANSOM ROGERS

A.    Riwayat Hidup
Carl Ransom Rogers (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8 Januari 1902 di sebuah keluarga Protestan yang fundamentalis. Kepindahan dari kota kedaerah pertanian diusianya yang ke-12, membuat ia senang akan ilmu pertanian. Ia pun belajar ilmu pertanian di Universitas Wisconsin. Setelah lulus pada tahun 1924, ia masuk ke Union Theology Seminary di Big Apple dan selama masa studinya ia juga menjadi seorang pastor di sebuah gereja kecil.Meskipun belajar di seminari, ia malah ikut kuliah di Teacher College yang bertetangga dengan seminarinya.
Pada tahun 1927, Rogers bekerja di Institute for Child Guindance dan menggunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya meskipun ia sendiri tidak menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga banyak dipengaruhi oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi klinis. Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukan benang merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya kelak.

SELAMAT MEMBACA^^

SELAMAT MEMBACA^^

MARI BERBAGI ILMU ^_^

with ISMARINI BEKTI SETIANI blog's

POSTING DIBAWAH INI SAMA DENGAN DIATAS

POSTING DIBAWAH INI SAMA DENGAN DIATAS

PEMBENTUKAN HARGA DIRI SESEORANG

Pendapat Klass dan Hodge (1978) mengemukakan bahwa harga diri adalah hasil evaluasi yang dibuat dan dipertahankan oleh individu, yang diperoleh dari hasil interaksi individu dengan lingkungan, serta penerimaan penghargaan, dan perlakuan orang lain terhadap individu tersebut. Pada saat melakukan evaluasi diri, individu akan melihat dan menyadari konsep-konsep dasar dirinya yang menyangkut pikiran-pikiran, pendapat, kesadaran mengenai siapa dan bagaimana dirinya, serta kemampuan membandingkan keadaan diri saat itu dengan bayangan diri ideal yang berkembang dalam pikirannya. Menurut Darajat (1980) menyebutkan bahwa

LANDASAN TEORITIS, EMPIRIS, DAN FILOSOFIS PEMBINAAN ANAK BERBAKAT

1.      LANDASAN TEORITIS
a.       Pengertian anak berbakat
Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985). Menurut Soeparwoto (2005) menyebutkan bahwa Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kitano dan Kirby (1985) menyatakan bahwa anak berbakat adalah individu yang memiliki kemampuan potensial dan aktual di bidang akademik tertentu seperti sains, matematika, ilmu pengetahuan sosial, dan humaniora. Keunggulan bidang akademik yang ditunjukkan dapat juga hanya satu bidang atau dua bidang, bahkan dapat juga semua bidang. Anak bebakat adalah seseorang yang mempunyai potensi untuk memperlihatkan suatu tingkat

Terapi Air Putih untuk Kesehatan

"Tepat waktu minum air putih akan memaksimalkan efektivitas pada tubuh manusia" :

Meminum dua gelas air putih setelah bangun tidur akan membantu mengaktifkan organ-organ internal tubuh.

VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN


A.    Pengertian Variabel
                  Variabel adalah suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Ada dua cara untuk memberikan definisi terhadap variabel yaitu:
1.      Definisi konstitutif yaitu suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstrak dengan menggunakan suatu konstrak yang lain
2.      Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberiakn oleh suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut.
   Sedangkan menurut Kerlinger, variable adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai atau dengan kata lain  bahwa variable adalah sesuatu yang bervariasi. Menurut Suharsimi , variable merupakan gejala yang bervariasi seperti  jenis kelamin dan berat badan. Menurut Sugiyono variable adalah fokus peneliti untuk diamati,dimana variable itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Selain itu variable merupakan symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan nilai yang berupa angka.

PERMASALAHAN UNTUK PENELITIAN

A.    Hakekat Permasalahan
Masalah dapat dikatakan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang sebenarnya terjadi (ada perbedaan antara harapan dan kenyataan). Ada 3 keadaan yang dapat memunculkan suatu masalah yaitu: bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita, bila ada sesuatu hal yang bertentangan, bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian. Tidak semua masalah perlu dilakukan pemecahan melalui sebuah penelitian, karena dimungkinkan cukup dipecahkan secara sederhana. Ada beberapa ciri masalah yang harus diperhatikan, baik dilihat dari segi isi (content) dari rumusan masalah, ataupun dari segi kondisi penunjang yang diperlukan dalam pemecahan masalah yang dipilih. Ciri-ciri masalah yang baik adalah
1.      Masalah harus ada nilai penelitian
Masalah untuk penelitian tidak dipilih secara asal. Masalah harus memiliki isi yang mempunyai nilai penelitian yaitu mempunyai kegunaan tertentu serta dapat digunakan untuk suatu keperluan. Dalam memilih masalah, maka masalah akan mempunyai nilai penelitian jika hal-hal berikut diperhatikan:
a.       Masalah haruslah memiliki keaslian
Masalah yang dipilih haruslah mengenai hal-hal yang up to date dan baru. Masalah haruslah mengenai pertanyaan-pertanyaan yang signifikan, dimana hal tersebut kurang memperoleh perhatian di masa lampau. Jika hal-hal yang lama yang ingin dibuat menjadi masalah ilmiah, maka ini dapat diperkenankan jika hal tersebut ingin dihubungkan dengan teknik, atau percobaan atau teori baru, sehingga topik-topik lama menjadi lebih dihargai.  

MARS MAHASISWA

Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

KEWAJIBAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


إِKetahuilah, bahwa kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah  dan Rasul-Nya adalah kewajiban dalam memenuhi hak orangtua. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:
“Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua. (An-Nisa: 36)
Di dalam ayat lainnya, Allah berfirman:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah-payah (pula).” (Al-Ahqaf: 15)
Semakna dengan ayat tersebut Allah berfirman:
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.” (Luqman: 14)
Pada dua ayat tersebut Allah  menjelaskan betapa pentingnya kewajiban berbakti kepada orangtua dengan menggambarkan betapa besarnya pengorbanan dan jasa orangtua terutama ibu kepada anaknya. Maka sudah semestinya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya, karena orang yang berakal tentu tidak akan melupakan kebaikan orang lain terhadapnya apalagi membalas kebaikannya dengan menyakitinya. Maka, apakah layak bagi seorang anak untuk melupakan kebaikan orangtuanya sehingga tidak berbuat baik kepadanya? Begitu pula, tentu lebih tidak pantas lagi bagi seorang anak untuk menyakiti orangtuanya yang telah terus-menerus berbuat baik kepadanya dengan mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar bahkan hingga mempertaruhkan nyawanya.

MOTIVASI & BENTUK MOTIVASI BELAJAR

A.    Motivasi

Menurut (Ngalim Purwanto 2002:71) Motivasi adalah pendorongan atau suatu usaha yang disadari untuk memepengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu. Dari pengertian itu mengandung tiga alasan penting yaitu sebagai berikut:
a.       Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri individu. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi didalam system neurophysiological yang penampilannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b.      Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan.
c.       Motivasi akan dirangsang adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan respon dari suatu afeksi yakni tujuan.

TEORI HUMANISTIK DARI CARL RANSOM ROGERS

A.    Riwayat Hidup
Carl Ransom Rogers (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8 Januari 1902 di sebuah keluarga Protestan yang fundamentalis. Kepindahan dari kota kedaerah pertanian diusianya yang ke-12, membuat ia senang akan ilmu pertanian. Ia pun belajar ilmu pertanian di Universitas Wisconsin. Setelah lulus pada tahun 1924, ia masuk ke Union Theology Seminary di Big Apple dan selama masa studinya ia juga menjadi seorang pastor di sebuah gereja kecil.Meskipun belajar di seminari, ia malah ikut kuliah di Teacher College yang bertetangga dengan seminarinya.
Pada tahun 1927, Rogers bekerja di Institute for Child Guindance dan menggunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya meskipun ia sendiri tidak menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga banyak dipengaruhi oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi klinis. Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukan benang merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya kelak.

 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates