Saling Menyapa Yuks^^

Quotes

MEMBACA untuk BELAJAR
"let's read & learn in here"

Jumat, 09 Desember 2011

TEORI HUMANISTIK DARI CARL RANSOM ROGERS

A.    Riwayat Hidup
Carl Ransom Rogers (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8 Januari 1902 di sebuah keluarga Protestan yang fundamentalis. Kepindahan dari kota kedaerah pertanian diusianya yang ke-12, membuat ia senang akan ilmu pertanian. Ia pun belajar ilmu pertanian di Universitas Wisconsin. Setelah lulus pada tahun 1924, ia masuk ke Union Theology Seminary di Big Apple dan selama masa studinya ia juga menjadi seorang pastor di sebuah gereja kecil.Meskipun belajar di seminari, ia malah ikut kuliah di Teacher College yang bertetangga dengan seminarinya.
Pada tahun 1927, Rogers bekerja di Institute for Child Guindance dan menggunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya meskipun ia sendiri tidak menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga banyak dipengaruhi oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi klinis. Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukan benang merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya kelak.
Di tahun 1957, Rogers pindah ke Universitas Wisconsin untuk mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah mendapat gelar doctor, Rogers menjadi professor psikologi di Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari lingkungan klinis ke lingkungan akademik membuat Rogers mengembangkan metode client-centered psychotherapy. Disini ia lebih senang menggunakan istilah klien terhadap orang yang berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu kognitif( kebermaknaan) dan experiential(pengalaman atau signifikansi). Kecewa karena tidak bisa menyatukan psikiatri dengan psikolog, Rogers pindah ke California tahun 1964 dan bergabung dengan Western Behavioral Science Institute. Ia lalu mengembangkan teorinya ke bidang pendidikan. Selain itu ia banyak memberikan workshop di Hongaria, Brazil, Afrika Selatan, dan bahkan ke eks Uni Soviet. Rogers wafat pada tanggal 4 Februari 1987. 
B.     Teori Humanistik Carl Ransom Rogers
Walaupun teori yang dikemukakan Rogers adalah salah satu dari teori holistik, namun keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung di dalamnya. Teori humanistik Rogers pun mempunyai berbagai nama antara lain: teori yang berpusat pada pribadi( person centered), non-directive, klien (client- centered), teori yang berpusat pada murid(student-centered),teori yang berpusat pada kelompok(group centered), dan person to person. Namun istilah person centered yang sering digunakan untuk teori Rogers.
Rogers menyebut teoriny bersifat humanis dan menolak pesimisme suram dan putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori behaviorisme yang memandang manusia seperti robot. Toeri humanisme Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensipotensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu. Asumsi dasar teori Rogers adalah:
·         Kecenderungan formatif( segala hal di dunia baik organik maupun non-organik tersusun dari hal-hal yang lebih kecil).
·         Kecenderungan aktualisasi(kecenderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya/ tiap individu memiliki kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan masalahnya).
1.      Struktur Kepribadian
·         Organisme
Pengertian organisme mencakup 3 hal yaitu makhluk hidup, realitas subyektif ( menganggap dunia seperti yang diamati dan dialaminya), Holisme( satu kesatuan sistem sehingga perubahan di satu bagian akan mempengaruhi bagian lain).
·         Medan Fenomena
Merupakan kesatuan atau keseluruhan pengalaman baik yang internal maupun eksternal, baik disadari maupun tidak disadari.
·         Diri(Self)
Diri dibagi atas dua sistem yaitu konsep diri ( penggabungan seluruh aspek keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individual meski tidak selalu akurat) dan diri ideal ( cita-cita seseorang akan diri). Ada beberapa hal yang mempengaruhi Self yaitu kesadaran, kebutuhan,dan stagnasi psikis.
2.      Dinamika Kepribadian
Terdiri atas:
·     Penerimaaan positif
·     Konsistensi dan salingsuai self
·     Aktualisasi diri
3.      Perkembangan Kepribadian
Rogers meyakini adanya kekuatan yang tumbuh pada semua orang yang mendorong orang untuk semakin kompleks, ekspansi, sosial, otonom, dan secara keseluruhan semakin menuju aktualisasi diri atau menjadi pribadi yang berfungsi utuh. Ada lima ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya yaitu terbuka untuk mengalami, hidup menjadi, keyakinan organismik, pengalaman kebebasan, kreatifitas.  
4.      Terapi yang Diberikan
Rogers menolak psikoanalis Freud dan behaviorisme dalam teorinya, sehingga terapi yang digunakan juga berbeda. Rogers tidak mempermasalahkan bagaimana klien menjadi seperti ini, namun lebih menekankan bagaimana klien akan berubah. Terapis hanya menolong dan mengarahkan klien dan yang melakukan perubahan adalah klien itu sendiri. Itulah sebabnya teori Rogers disebut sebagai person-centered theory.

C.    Aplikasi Teori Carl Rogers Dalam Pendidikan
Teori Rogers dalam bidang pendidikan adalah dibutuhkannya 3 sikap dalam fasilitator belajar yaitu :
1.      Realitas di dalam fasilitator belajar
Fasilitator menjadi dirinya sendiri dan tidak menyangkal diri sendiri, sehingga ia dapat masuk ke dalam hubungan dengan pelajar tanpa ada sesuatu yang ditutup-tutupi.
2.      Penghargaan, penerimaan dan kepercayaan
Menghargai pendapat, perasaan, dan sebagainya membuat timbulnya penerimaan akan satu dengan yang lainnya.
3.      Pengertian yang empati
Untuk mempertahankan  iklim belajar atas dasar inisiatif diri, maka guru harus memiliki pengertian yang empati akan reaksi murid dari dalam. Guru harus memiliki kesadaran yang sensitif bagi jalannya proses pendidikan dengan tidak menilai atau mengevaluasi. Pengertian akan materi pendidikan dipandang dari sudut murid bukan guru.

              Pada teori Rogers mengemukakan tentang experiential learning yang menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
·         Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.
·         Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
·         Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
·         Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
    Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya adalah:
a)      Manusia mempunyai kemampuan belajar secara alami
b)      Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c)      Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya
d)     Tugas-tugas belajar yang emngancam diri ialah lebih mudah dirasaka dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar itu semakin kecil.
e)      Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f)       Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g)      Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab dalam proses belajar.
h)      Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya.
i)        Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar.
Ciri- ciri guru fasilitatif menurut teori Rogers adalah:
a.       Merespon perasaan siswa
b.      Menggunakan ide-ode siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
c.       Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
d.      Menghargai siswa
e.       Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
f.       Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk memantapkan kebutuhan segera dari siswa)
g.      Tersenyum pada siswa.

          Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator  dari keberhasilan aplikasi ini adalahsiswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi pola pikir,perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Ciri-ciri guru yang baik menurut teori ini adalah guru yang memiliki rasa humor,adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar,ruang kelas lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan.  

0 komentar:

Posting Komentar

SELAMAT MEMBACA^^

SELAMAT MEMBACA^^

MARI BERBAGI ILMU ^_^

with ISMARINI BEKTI SETIANI blog's

POSTING DIBAWAH INI SAMA DENGAN DIATAS

POSTING DIBAWAH INI SAMA DENGAN DIATAS

TEORI HUMANISTIK DARI CARL RANSOM ROGERS

A.    Riwayat Hidup
Carl Ransom Rogers (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8 Januari 1902 di sebuah keluarga Protestan yang fundamentalis. Kepindahan dari kota kedaerah pertanian diusianya yang ke-12, membuat ia senang akan ilmu pertanian. Ia pun belajar ilmu pertanian di Universitas Wisconsin. Setelah lulus pada tahun 1924, ia masuk ke Union Theology Seminary di Big Apple dan selama masa studinya ia juga menjadi seorang pastor di sebuah gereja kecil.Meskipun belajar di seminari, ia malah ikut kuliah di Teacher College yang bertetangga dengan seminarinya.
Pada tahun 1927, Rogers bekerja di Institute for Child Guindance dan menggunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya meskipun ia sendiri tidak menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga banyak dipengaruhi oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi klinis. Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukan benang merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya kelak.
Di tahun 1957, Rogers pindah ke Universitas Wisconsin untuk mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah mendapat gelar doctor, Rogers menjadi professor psikologi di Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari lingkungan klinis ke lingkungan akademik membuat Rogers mengembangkan metode client-centered psychotherapy. Disini ia lebih senang menggunakan istilah klien terhadap orang yang berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu kognitif( kebermaknaan) dan experiential(pengalaman atau signifikansi). Kecewa karena tidak bisa menyatukan psikiatri dengan psikolog, Rogers pindah ke California tahun 1964 dan bergabung dengan Western Behavioral Science Institute. Ia lalu mengembangkan teorinya ke bidang pendidikan. Selain itu ia banyak memberikan workshop di Hongaria, Brazil, Afrika Selatan, dan bahkan ke eks Uni Soviet. Rogers wafat pada tanggal 4 Februari 1987. 
B.     Teori Humanistik Carl Ransom Rogers
Walaupun teori yang dikemukakan Rogers adalah salah satu dari teori holistik, namun keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung di dalamnya. Teori humanistik Rogers pun mempunyai berbagai nama antara lain: teori yang berpusat pada pribadi( person centered), non-directive, klien (client- centered), teori yang berpusat pada murid(student-centered),teori yang berpusat pada kelompok(group centered), dan person to person. Namun istilah person centered yang sering digunakan untuk teori Rogers.
Rogers menyebut teoriny bersifat humanis dan menolak pesimisme suram dan putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori behaviorisme yang memandang manusia seperti robot. Toeri humanisme Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensipotensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu. Asumsi dasar teori Rogers adalah:
·         Kecenderungan formatif( segala hal di dunia baik organik maupun non-organik tersusun dari hal-hal yang lebih kecil).
·         Kecenderungan aktualisasi(kecenderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya/ tiap individu memiliki kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan masalahnya).
1.      Struktur Kepribadian
·         Organisme
Pengertian organisme mencakup 3 hal yaitu makhluk hidup, realitas subyektif ( menganggap dunia seperti yang diamati dan dialaminya), Holisme( satu kesatuan sistem sehingga perubahan di satu bagian akan mempengaruhi bagian lain).
·         Medan Fenomena
Merupakan kesatuan atau keseluruhan pengalaman baik yang internal maupun eksternal, baik disadari maupun tidak disadari.
·         Diri(Self)
Diri dibagi atas dua sistem yaitu konsep diri ( penggabungan seluruh aspek keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individual meski tidak selalu akurat) dan diri ideal ( cita-cita seseorang akan diri). Ada beberapa hal yang mempengaruhi Self yaitu kesadaran, kebutuhan,dan stagnasi psikis.
2.      Dinamika Kepribadian
Terdiri atas:
·     Penerimaaan positif
·     Konsistensi dan salingsuai self
·     Aktualisasi diri
3.      Perkembangan Kepribadian
Rogers meyakini adanya kekuatan yang tumbuh pada semua orang yang mendorong orang untuk semakin kompleks, ekspansi, sosial, otonom, dan secara keseluruhan semakin menuju aktualisasi diri atau menjadi pribadi yang berfungsi utuh. Ada lima ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya yaitu terbuka untuk mengalami, hidup menjadi, keyakinan organismik, pengalaman kebebasan, kreatifitas.  
4.      Terapi yang Diberikan
Rogers menolak psikoanalis Freud dan behaviorisme dalam teorinya, sehingga terapi yang digunakan juga berbeda. Rogers tidak mempermasalahkan bagaimana klien menjadi seperti ini, namun lebih menekankan bagaimana klien akan berubah. Terapis hanya menolong dan mengarahkan klien dan yang melakukan perubahan adalah klien itu sendiri. Itulah sebabnya teori Rogers disebut sebagai person-centered theory.

C.    Aplikasi Teori Carl Rogers Dalam Pendidikan
Teori Rogers dalam bidang pendidikan adalah dibutuhkannya 3 sikap dalam fasilitator belajar yaitu :
1.      Realitas di dalam fasilitator belajar
Fasilitator menjadi dirinya sendiri dan tidak menyangkal diri sendiri, sehingga ia dapat masuk ke dalam hubungan dengan pelajar tanpa ada sesuatu yang ditutup-tutupi.
2.      Penghargaan, penerimaan dan kepercayaan
Menghargai pendapat, perasaan, dan sebagainya membuat timbulnya penerimaan akan satu dengan yang lainnya.
3.      Pengertian yang empati
Untuk mempertahankan  iklim belajar atas dasar inisiatif diri, maka guru harus memiliki pengertian yang empati akan reaksi murid dari dalam. Guru harus memiliki kesadaran yang sensitif bagi jalannya proses pendidikan dengan tidak menilai atau mengevaluasi. Pengertian akan materi pendidikan dipandang dari sudut murid bukan guru.

              Pada teori Rogers mengemukakan tentang experiential learning yang menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
·         Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.
·         Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
·         Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
·         Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
    Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya adalah:
a)      Manusia mempunyai kemampuan belajar secara alami
b)      Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c)      Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya
d)     Tugas-tugas belajar yang emngancam diri ialah lebih mudah dirasaka dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar itu semakin kecil.
e)      Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f)       Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g)      Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab dalam proses belajar.
h)      Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya.
i)        Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar.
Ciri- ciri guru fasilitatif menurut teori Rogers adalah:
a.       Merespon perasaan siswa
b.      Menggunakan ide-ode siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
c.       Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
d.      Menghargai siswa
e.       Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
f.       Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk memantapkan kebutuhan segera dari siswa)
g.      Tersenyum pada siswa.

          Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator  dari keberhasilan aplikasi ini adalahsiswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi pola pikir,perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Ciri-ciri guru yang baik menurut teori ini adalah guru yang memiliki rasa humor,adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar,ruang kelas lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan.  

0 Response to "TEORI HUMANISTIK DARI CARL RANSOM ROGERS"

Posting Komentar

 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates