Saling Menyapa Yuks^^

Quotes

MEMBACA untuk BELAJAR
"let's read & learn in here"

Sabtu, 17 Desember 2011

VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN


A.    Pengertian Variabel
                  Variabel adalah suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Ada dua cara untuk memberikan definisi terhadap variabel yaitu:
1.      Definisi konstitutif yaitu suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstrak dengan menggunakan suatu konstrak yang lain
2.      Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberiakn oleh suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut.
   Sedangkan menurut Kerlinger, variable adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai atau dengan kata lain  bahwa variable adalah sesuatu yang bervariasi. Menurut Suharsimi , variable merupakan gejala yang bervariasi seperti  jenis kelamin dan berat badan. Menurut Sugiyono variable adalah fokus peneliti untuk diamati,dimana variable itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Selain itu variable merupakan symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan nilai yang berupa angka.

               Jadi, variable merupakan atribut atau aspek atau sifat dari orang atau objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dapat juga dikatakan bahwa variable merupakan symbol atau lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai dan suatu atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai variasi.
  
B.      Jenis-jenis Variabel
         Menurut Suharsimi (1998:97), variable dibedakan menjadi : variable kuantitatif dan variable kualitatif. Variabel kuantitatif misalnya umur dan variable kualitatif  misalnya kepandaian. Variabel kuantitatif dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu variable diskrit dan variable kontinu.

Jenis-jenis variable diantaranya adalah sebagai berikut :
a.  Variabel independent/bebas : variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian eksperimen, variable bebas adalah variable yang dimanipulasi oleh pembuat eksperimen. Dalam penelitian yang tidak bersifat eksperimental, variable bebasnya adalah yang menimbulkan akibat tertentu terhadap variable terikat. Contohnya adalah: seorang konselor ingin mengetahui tentang pemberian hadiah terhadap prestasi belajar siswa. Variable bebasnya adalah pemberian hadiah.
b. Variabel dependen / terikat : variable yang dipengaruhi atau variable akibat dari adanya variable bebas. Contohnya yaitu pada contoh pada variable bebas yang menjadi variable terikatnya adalah prestasi belajar.
c.  Variabel moderator : variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)  hubungan antara variable independent dan variable dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variable kedua. Contohnya adalah hubungan suami dan isteri akan semakin harmonis apabila sudah mempunyai anak. Jadi anak adalah contoh variable moderator.
d.       Variabel Intervening : variable yang secara teoritis mempengaruhi (memperlambat / mempercepat) hubungan antara vaiabel independent dan variable dependen, tetapi tidak terukur dan tidak begitu nampak. Contohnya seorang siswa yang dalam kesehariannya aktif, agresif, dan cerewet, sekarang berubah secara tiba-tiba menjadi anak yang pasif dan pendiam, ternyata dia sedang mengalami sakit hati akibat diputuskan oleh kekasihnya. Dari contoh tersebut “sakit hati” merupakan variable intervening yang sulit diukur tetapi ada dan mempengaruhi.
e.  Variabel control : variable yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variable utama yang diteliti. variabel ini dibuat oleh peneliti. Contohnya seorang peneliti akan melakukan penelitian untuk membandingkan kecepatan mengetik antara lulusan SMK dan SMU. Untuk penelitian ini maka perlu ditetapkan variable kontrolnya yaitu naskah yang diketik sama, mesin ketiknya sama, ruang kerjanya sama.
f.  Variabel diskrit/ variable katagori : variable yang berkaitan dengan suatu jenis pengukuran nominal ( angka-angka yang diberikan pada objek-objek merupakan angka yang tidak mengandung arti kuantitatif dan tidak dapat diurutkan/dijumlahkan, pengukuran ini diangkakan jika yang dilakukan hanyalah dikotomi misal: benar-salah, wanita-pria)
g. Variabel kontinu : variable yang mengandung harga-harga yang mencerminkan suatu urutan peringkat misalnya sangat tinggi, tinggi, sampai dengan sangat rendah. Variabel ini dibagi menjadi 3 variabel yaitu:
1)      Variabel ordinal : variable yang mengandung tingkatan-tingkatan dan jarak antar jenjang tidak sama. Misalnya kejuaraan dalam prestasi dikelas(ranking).
2)      Variabel interval : variable yang memiliki nilai data berjenjang, jarak antar jenjang sama, tidak mengandung nilai nol mutlak. Misalnya suhu, dan skala sikap.
3)      Variabel Ratio : variable yang memiliki data berjenjang, jarak antar jenjang sama, dan memiliki nilai nol mutlak. Misalnya umur, tinggi badan, intelegensi, berat badan.
h. Variabel aktif : variable yang dimanipulasi. Misalnya bila orang menggunakan metode-metode pengajaran yang berbeda-beda atau memberikan imbalan kepada subyek dalam satu kelompok dan menghukum subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan dengan instruksi yang meresahkan, ia secara aktif memanipulasi variable metode, pengutan dan kecemasan.
i.  Variabel atribut : variable yang diukur. Misalnya bakat, status sosio-ekonomi, dan sikap.
j.  Variabel Laten : suatu “utuhan obyek” (entity) tak teramati yang diduga melandasi variable amatan. Misalnya “kecerdasan atau intelegensi”., kita perhatikan misalnya bahwa tiga tes kemampuan yakni verbal, numerical, dan spasial memiliki relasi positif dan jelas maknanya, secara umum berarti orang yang mencapai hasil tinggi untuk tes yang satu cenderung mencapai hasil tinggi pula untuk tes-tes yang lain.
C.    Hubungan Variabel
Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variable yang akan diteliti. Jadi penelitian yang merumuskan paradigma adalah penelitian yang bersifat asosiatif. Dengan paradigma penelitian , maka dapat digunakan sebagai panduan dalam merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis dan menentukan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Terdapat berbagai hubungan variable (paradigma) dalam penelitian, diantaranya adalah :
1.      Paradigma Sederhana
Terdiri atas satu variable independent dan satu variable dependen.
 



      X = kualitas alat
      Y = kualitas barang yang dihasilkan

2.      Paradigma Sederhana Berurutan
Terdapat lebih dari dua variable, tetapi hubungannya masih sederhana. Paradigma ini menunjukan hubungan antara satu variable independent dengan satu variable dependen secara berurutan.
 



X1 = kemampuan
X2 = penghasilan
     X3 = prestasi kerja
      Y =  kesejahteraan



3.      Paradigma Ganda dengan dua variable independent
Menunjukan hubungan bersama-sama antara X1 dengan X2 terhadap Y.
 








X1 = tata ruang kantor
X2 = kepemimpinan
      Y =  kelancaran kerja

4.      Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen
 









X1 = pemahaman terhadap tugas
X2 = kepemimpinan
     X3 = kepuasan kerja
      Y =  produktivitas kerja



5.      Paradigma Ganda dengan dua variable dependen
                 





                 
                 
                  X1  =  Tingkat pendidikan
                  Y1  = Kepuasan kerja
                        Y2  = Kematangan kerja

6.      Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen dan Dua dependen
Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan 6 rumusan masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antar variable secara simultan.
     
 








                  X1  =  Kebersihan kereta
                  X2 =  Pelayanan KA
                  Y1  = Jumlah tiket yang terjual
                        Y2  = Kepuasan penumpang KA

7.      Paradigma Jalur
Terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan 6 rumusan masalah hubungan. Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variable dependen terakhir, haus lewat jalur langsung, atau melalui variable intervening.

                  X1  =  Status sosial ekonomi
                  X2 =   IQ
                  X3 = Motivasi berprestasi
                  Y  =  Prestasi belajar

 
















D.    Definisi Operasional
Menurut  Kerlinger (1998: 51) definisi operasional melekatkan arti pada suatu konstruk atau variable dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variable itu. Kemungkinan lainnya, suatu definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variable atau memanipulasikannya. Suatu definisi operasional merupakan semacam buku pegangan yang berisi peetunjuk bagi peneliti. Simpulannya, definisi operasional memberi batasan atau arti suatu variable dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variable tersebut.
Contoh definisi opersional yaitu Intelegensi (IQ) diberi definisi operasional sebagai kecepatan  dan ketepatan.
      Secara umum, ada dua macam definisi operasional yaitu :
1.      Definisi operasional terukur, memaparkan cara pengukuran suatu variable. Contohnya, seorang peneliti mengkaji pengajaran yang efektif didalam kelas, mendefinisikan kekaburan pengajaran dengan mengatakan secara tegas kata-kata dan frase-frase yang menyebabkan pelajaran menjadi tidak jelas.
2.      Definisi operasional eksperimental, menyebutkan rincian-rincian hal yang dilakukan penyelidik dalam memanipulasi sesuatu variable. Contohnya, untuk “penguatan” dapat diberikan dengan menyatakan secara rinci bagaimana subyek-subyek diberi penguat (imbalan) dan tidak diberi penguat( tidak diberi imbalan) karena melaksanakan tingkah laku tertentu.
Terdapat tiga buah pola dalam memberikan definisi operasional terhadap suatu konstrak atau variable:
1.      Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang terjadi (kegiatan yang harus atau tidak dilakukan) untuk memperoleh konstrak yang didefinisikan.
2.      Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara beroperasinya hal-hal yang didefinisikan.
3.      Definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu muncul.









DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.1998.Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik).Yogyakarta:Rineka Cipta
Kerlinger. 1998. Asas-asas Penelitian Behavioral.Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Sugiyono.2006.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)Bandung:Alfabeta
……......2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta

0 komentar:

Posting Komentar

SELAMAT MEMBACA^^

SELAMAT MEMBACA^^

MARI BERBAGI ILMU ^_^

with ISMARINI BEKTI SETIANI blog's

POSTING DIBAWAH INI SAMA DENGAN DIATAS

POSTING DIBAWAH INI SAMA DENGAN DIATAS

VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN


A.    Pengertian Variabel
                  Variabel adalah suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Ada dua cara untuk memberikan definisi terhadap variabel yaitu:
1.      Definisi konstitutif yaitu suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstrak dengan menggunakan suatu konstrak yang lain
2.      Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberiakn oleh suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut.
   Sedangkan menurut Kerlinger, variable adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai atau dengan kata lain  bahwa variable adalah sesuatu yang bervariasi. Menurut Suharsimi , variable merupakan gejala yang bervariasi seperti  jenis kelamin dan berat badan. Menurut Sugiyono variable adalah fokus peneliti untuk diamati,dimana variable itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Selain itu variable merupakan symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan nilai yang berupa angka.

               Jadi, variable merupakan atribut atau aspek atau sifat dari orang atau objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dapat juga dikatakan bahwa variable merupakan symbol atau lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai dan suatu atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai variasi.
  
B.      Jenis-jenis Variabel
         Menurut Suharsimi (1998:97), variable dibedakan menjadi : variable kuantitatif dan variable kualitatif. Variabel kuantitatif misalnya umur dan variable kualitatif  misalnya kepandaian. Variabel kuantitatif dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu variable diskrit dan variable kontinu.

Jenis-jenis variable diantaranya adalah sebagai berikut :
a.  Variabel independent/bebas : variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian eksperimen, variable bebas adalah variable yang dimanipulasi oleh pembuat eksperimen. Dalam penelitian yang tidak bersifat eksperimental, variable bebasnya adalah yang menimbulkan akibat tertentu terhadap variable terikat. Contohnya adalah: seorang konselor ingin mengetahui tentang pemberian hadiah terhadap prestasi belajar siswa. Variable bebasnya adalah pemberian hadiah.
b. Variabel dependen / terikat : variable yang dipengaruhi atau variable akibat dari adanya variable bebas. Contohnya yaitu pada contoh pada variable bebas yang menjadi variable terikatnya adalah prestasi belajar.
c.  Variabel moderator : variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)  hubungan antara variable independent dan variable dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variable kedua. Contohnya adalah hubungan suami dan isteri akan semakin harmonis apabila sudah mempunyai anak. Jadi anak adalah contoh variable moderator.
d.       Variabel Intervening : variable yang secara teoritis mempengaruhi (memperlambat / mempercepat) hubungan antara vaiabel independent dan variable dependen, tetapi tidak terukur dan tidak begitu nampak. Contohnya seorang siswa yang dalam kesehariannya aktif, agresif, dan cerewet, sekarang berubah secara tiba-tiba menjadi anak yang pasif dan pendiam, ternyata dia sedang mengalami sakit hati akibat diputuskan oleh kekasihnya. Dari contoh tersebut “sakit hati” merupakan variable intervening yang sulit diukur tetapi ada dan mempengaruhi.
e.  Variabel control : variable yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variable utama yang diteliti. variabel ini dibuat oleh peneliti. Contohnya seorang peneliti akan melakukan penelitian untuk membandingkan kecepatan mengetik antara lulusan SMK dan SMU. Untuk penelitian ini maka perlu ditetapkan variable kontrolnya yaitu naskah yang diketik sama, mesin ketiknya sama, ruang kerjanya sama.
f.  Variabel diskrit/ variable katagori : variable yang berkaitan dengan suatu jenis pengukuran nominal ( angka-angka yang diberikan pada objek-objek merupakan angka yang tidak mengandung arti kuantitatif dan tidak dapat diurutkan/dijumlahkan, pengukuran ini diangkakan jika yang dilakukan hanyalah dikotomi misal: benar-salah, wanita-pria)
g. Variabel kontinu : variable yang mengandung harga-harga yang mencerminkan suatu urutan peringkat misalnya sangat tinggi, tinggi, sampai dengan sangat rendah. Variabel ini dibagi menjadi 3 variabel yaitu:
1)      Variabel ordinal : variable yang mengandung tingkatan-tingkatan dan jarak antar jenjang tidak sama. Misalnya kejuaraan dalam prestasi dikelas(ranking).
2)      Variabel interval : variable yang memiliki nilai data berjenjang, jarak antar jenjang sama, tidak mengandung nilai nol mutlak. Misalnya suhu, dan skala sikap.
3)      Variabel Ratio : variable yang memiliki data berjenjang, jarak antar jenjang sama, dan memiliki nilai nol mutlak. Misalnya umur, tinggi badan, intelegensi, berat badan.
h. Variabel aktif : variable yang dimanipulasi. Misalnya bila orang menggunakan metode-metode pengajaran yang berbeda-beda atau memberikan imbalan kepada subyek dalam satu kelompok dan menghukum subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan dengan instruksi yang meresahkan, ia secara aktif memanipulasi variable metode, pengutan dan kecemasan.
i.  Variabel atribut : variable yang diukur. Misalnya bakat, status sosio-ekonomi, dan sikap.
j.  Variabel Laten : suatu “utuhan obyek” (entity) tak teramati yang diduga melandasi variable amatan. Misalnya “kecerdasan atau intelegensi”., kita perhatikan misalnya bahwa tiga tes kemampuan yakni verbal, numerical, dan spasial memiliki relasi positif dan jelas maknanya, secara umum berarti orang yang mencapai hasil tinggi untuk tes yang satu cenderung mencapai hasil tinggi pula untuk tes-tes yang lain.
C.    Hubungan Variabel
Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variable yang akan diteliti. Jadi penelitian yang merumuskan paradigma adalah penelitian yang bersifat asosiatif. Dengan paradigma penelitian , maka dapat digunakan sebagai panduan dalam merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis dan menentukan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Terdapat berbagai hubungan variable (paradigma) dalam penelitian, diantaranya adalah :
1.      Paradigma Sederhana
Terdiri atas satu variable independent dan satu variable dependen.
 



      X = kualitas alat
      Y = kualitas barang yang dihasilkan

2.      Paradigma Sederhana Berurutan
Terdapat lebih dari dua variable, tetapi hubungannya masih sederhana. Paradigma ini menunjukan hubungan antara satu variable independent dengan satu variable dependen secara berurutan.
 



X1 = kemampuan
X2 = penghasilan
     X3 = prestasi kerja
      Y =  kesejahteraan



3.      Paradigma Ganda dengan dua variable independent
Menunjukan hubungan bersama-sama antara X1 dengan X2 terhadap Y.
 








X1 = tata ruang kantor
X2 = kepemimpinan
      Y =  kelancaran kerja

4.      Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen
 









X1 = pemahaman terhadap tugas
X2 = kepemimpinan
     X3 = kepuasan kerja
      Y =  produktivitas kerja



5.      Paradigma Ganda dengan dua variable dependen
                 





                 
                 
                  X1  =  Tingkat pendidikan
                  Y1  = Kepuasan kerja
                        Y2  = Kematangan kerja

6.      Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen dan Dua dependen
Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan 6 rumusan masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antar variable secara simultan.
     
 








                  X1  =  Kebersihan kereta
                  X2 =  Pelayanan KA
                  Y1  = Jumlah tiket yang terjual
                        Y2  = Kepuasan penumpang KA

7.      Paradigma Jalur
Terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan 6 rumusan masalah hubungan. Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variable dependen terakhir, haus lewat jalur langsung, atau melalui variable intervening.

                  X1  =  Status sosial ekonomi
                  X2 =   IQ
                  X3 = Motivasi berprestasi
                  Y  =  Prestasi belajar

 
















D.    Definisi Operasional
Menurut  Kerlinger (1998: 51) definisi operasional melekatkan arti pada suatu konstruk atau variable dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variable itu. Kemungkinan lainnya, suatu definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variable atau memanipulasikannya. Suatu definisi operasional merupakan semacam buku pegangan yang berisi peetunjuk bagi peneliti. Simpulannya, definisi operasional memberi batasan atau arti suatu variable dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variable tersebut.
Contoh definisi opersional yaitu Intelegensi (IQ) diberi definisi operasional sebagai kecepatan  dan ketepatan.
      Secara umum, ada dua macam definisi operasional yaitu :
1.      Definisi operasional terukur, memaparkan cara pengukuran suatu variable. Contohnya, seorang peneliti mengkaji pengajaran yang efektif didalam kelas, mendefinisikan kekaburan pengajaran dengan mengatakan secara tegas kata-kata dan frase-frase yang menyebabkan pelajaran menjadi tidak jelas.
2.      Definisi operasional eksperimental, menyebutkan rincian-rincian hal yang dilakukan penyelidik dalam memanipulasi sesuatu variable. Contohnya, untuk “penguatan” dapat diberikan dengan menyatakan secara rinci bagaimana subyek-subyek diberi penguat (imbalan) dan tidak diberi penguat( tidak diberi imbalan) karena melaksanakan tingkah laku tertentu.
Terdapat tiga buah pola dalam memberikan definisi operasional terhadap suatu konstrak atau variable:
1.      Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang terjadi (kegiatan yang harus atau tidak dilakukan) untuk memperoleh konstrak yang didefinisikan.
2.      Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara beroperasinya hal-hal yang didefinisikan.
3.      Definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu muncul.









DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.1998.Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik).Yogyakarta:Rineka Cipta
Kerlinger. 1998. Asas-asas Penelitian Behavioral.Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Sugiyono.2006.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)Bandung:Alfabeta
……......2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta

0 Response to "VARIABEL PENELITIAN"

Posting Komentar

 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates